Selasa, 08 Maret 2011

BEASISWA-KU



Malik adalah seorang anak yang hidup sederhana. Setiap hari sabtu dan minggu ia selalu membantu ayahnya berjualan makanan. Malik selalu bersikap ramah kepada semua orang, ia juga anak yang rajin selalu mengerjakan tugasnya tepat waktu dan giat beribadah.


Pada suatu hari, malik mendengar dari temannya bahwa akan ada tes untuk mendapat beasiswa selama 4 tahun. Malik sangat tertarik dengan beasiswa itu karena dapat membantu mengurangi pengeluaran orangtua-nya, dia langsung mendaftar dengan temannya yang bernama Iwan. Iwan adalah sahabat malik. Malik diberi tahu bahwa tes akan dilaksanakan pada hari sabtu 2 minggu lagi, dia mempersiapkan untuk menjalani tes tersebut, tapi karena dia terlalu sibuk dengan persiapan tes itu dia menjadi lalai beribadah dan tidak membantu ayahnya berjualan. Padahal ayahnya sangat memmbutuhkannya.

Pada hari sabtu itu, malik sangat percaya diri karena dia sudah mempersiapkan segala sesuatu. Malik dan Iwan melaksanakan tes diruang terpisah. Setelah tes, Malik menjadi tidak percaya diri kalau dia mampu melewati tes tadi.
Pada hari pengumuman, diketahui bahwa Iwan menjadi salah satu yang terpilih untuk mendapat beasiswa itu. Beda dengan Malik ternyata dia gagal dalam tes itu, dia bingung kenapa dia gagal. Malik tiba-tiba teringat bahwa dia telah lalai dalam beribadah dan tidak membantu ayahnya karena sibuknya dalam mempersiapkan tes itu. Dia merasa bersalah dan memohon ampun kepada ALLAH SWT karena telah lalai dalam beribadah. Malik juga meminta maaf kepada ayahnya karena tidak membantu beliau berjualan makanan waktu itu.

Besoknya, Iwan memberi tahukan bahwa akan ada tes gelombang ke-2 untuk beasiswa itu, mendengar berita itu malik menjadi senang. Dia tidak putus asa, dia belajar dan berdoa agar dapat melawati tes tersebut. Karena sikap pantang menyerah dan niat yang kuat akhirnya dia mendapatkan beasiswa itu, dan membuat bangga orangtuanya.

Dikarang oleh: Syauqi Zul Qiszthi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar